http://m.liputan6.com/bisnis/read/2579221/bea-cukai-kaji-kenaikan-harga-rokok-jadi-rp-50-ribu Saya masih gagal paham dengan kebijakan ini (b...
Saya masih gagal paham dengan kebijakan ini (bila) seandainya benar ditetapkan. Bukan karena saya perokok lantas saya kontra, namun lebih ke arah ekonomi kerakyatan. Hendak mencetak pengangguran? Banyak caranya, bukan hanya dengan menaikkan harga rokok dan menutup pelan industri rokok.
Kalau riset FKM UI masih sebatas quesioner, saya tidak yakin. Karena saya pun pernah jadi obyek penelitian ala qursioner itu. Lantas, pernahkah meneliti dampak sosio-ekonomis dari sudut pandang industrialisasi? Harus berimbang dong.
Yang saat ini sudah berjalan sedemikian rupa saja masih saja banyak rokok illegal. Bagaimana jika kebijakan ini jadi ditetapkan? Bukankah justru membuka kran kejahatan yang lebih luas? Belum lagi jika banyak perusahaan rokok tutup dan ribuan bahkan jutaan buruh di hentikan massal. Secara kriminologis bisa juga menjadi faktor yang menstimulasi perilaku jahat.
Memang selalu ada sisi positif dan negatifnya bila kebijakan telah diambil. Namun saya berharap kebijakan murni kebijakan. Tidak intervensi dan 'titipan' siapa pun. Kesehatan itu pilihan, dan bukankah pada tembakau dan cengkih juga ada sisi obatnya? Tidak sedikit orang cerdas di dunia ini juga perokok. Namun bagi saya, merokok melatih kekhusyu'an. Meski hingga saat ini masih belum bisa khusyu'. Makanya terus latihan.
COMMENTS